Sudah banyak laporan ilmiah yang melaporkan bahaya /efek samping pornografi internet, di antara yang terbaru adalah laporan dalam jurnal ilmiah terkemuka di Amerika Serikat, Psychology Today, yang menyebutkan pornografi bahkan bisa mengurangi (menghilangkan) kemampuan seksual normal atau ereksi pria yang masih muda (berusia 20 tahunan) dalam hubungan nyata dengan pasangannya.
Penjelasan ilmiahnya menyebutkan ketika menikmati pornografi, terjadi peningkatan kadar dopamine yang dilepaskan oleh sel-sel saraf di otak. Efeknya bersifat paradoks, dalam artian sel-sel saraf selanjutnya tak akan responsif terhadap kadar dopamine yang sama, tapi baru akan bereaksi jika konsentrasi dopamine nya lebih tinggi dari sebelumnya. Artinya, penikmat pornografi harus mencari rangsangan lebih (pengalaman lebih ekstrim) dari sebelumnya untuk terangsang dan akan mengalami penurunan respons terhadap pengalaman seksualitas sebelumnya.
Efeknya bertingkat-tingkat tiap orang, sampai ada yang mengalami gangguan ereksi sama sekali ketika menghadapi pasangannya. Bukan berarti ia mengalami gangguan kesehatan tak bisa ereksi sama sekali. Ia sebenarnya sehat, tapi secara psikologis tak sehat karena rangsangan yang biasa tak lagi menarik baginya.
Yang mencengangkan hal ini sepertinya sudah mulai banyak berlaku pada anak-anak muda berusia 20 tahun an. Bahkan sebagian dari mereka sudah menganggap penurunan gairah (kemampuan) seksual / ereksi terhadap pasangannya ini sebagai hal yang normal.
Jika bisa dinyatakan dalam satu kalimat kesimpulan, pornografi dikatakan bisa merusak atau mengurangi kualitas hubungan antar pasangan.
Akan tetapi kondisi ini bisa ‘disembuhkan’, di antaranya dengan menghentikan akses pornografi dengan total selama berbulan-bulan sehingga otak mencapai keseimbangan baru. Dalam proses penyembuhan ini ada kemungkinan sang pria mengalami beberapa ketidaknyamanan secara psikologi antara lain mudah panik, susah tidur, sensitif, gangguan konsentrasi, hingga gejala seperti flu. Tapi asalkan ia bertahan gejala-gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.
No comments:
Post a Comment