بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
"Saatnya kita menjadi Macan" |
Suatu hari di sebuah hutan belantara, terdapatlah seekor induk singa yang mati dan seekor anak singa yang masih kecil. Tak` berapa lama terdapatlah rombongan sekawanan kambing melewati tempat tersebut. Mendapati seekor anak singa yang sedang menangis kelaparan, Sang induk kambing pun merasa kasihan. Kemudian diajaklah Sang anak singa tersebut masuk ke dalam rombongan sekawanan kambing tersebut.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Sang induk kambing telah mengasuh dan membesarkannya. Sang anak singa pun sudah menganggap sang induk kambing sebagai induknya.
“Kamu adalah anak singa…Tunjukkan raunganmu.., niscaya dia akan ketakutan dan lari terbirit-birit melihatmu..!!.”Kata Sang induk kambing dengan nada memerintah. Mendengar Sang induk memerintah, dengan penuh rasa takut, Sang anak singa maju menghadapi seekor srigala tersebut. Melihat seekor anak singa di sana, ciutlah nyali Sang srigala. Dia berfikir inilah akhir hidupnya. Dengan penuh semangat Sang anak singa mengaum dan menyeruduk sebagaimana ciri khas Sang kambing. Tetapi yang keluar dari mulutnya, bukanlah suara khas auman Sang singa, akan tetapi yang keluar justru suara khas auman Sang kambing; Mbeeeeeeekkk……..!!.
Melihat hal itu, dengan penuh kelicikan Sang srigala menyadari bahwa, yang ada didepannya adalah seekor anak singa yang bermental kambing. Dengan cepat sang srigala berkelit menghindar dari serudukan Sang anak singa. Dan menghadiahi sebuah cakaran ke punggung Sang anak singa. Dengan mengeluh kesakitan Sang anak singa bersembunyi di belakang punggung Sang induk kambing. Dengan tawa penuh kemenangan Sang srigala pergi dengan membawa seekor anak kambing. Dengan geram dan penuh amarah Sang induk kambing menyalahkan Sang anak singa. “Harusnya kamu bisa menyelamatkan saudaramu..dan mengusir srigala tersebut..!!.”Teriak Sang induk kambing dengan mata menyala-nyala. Dengan penuh kebingungan dan muka tertunduk Sang anak singa terdiam. Dia bingung, karena tidak mengerti maksud perkataan induknya. Sebab selama ini dia di didik dan dibesarkan layaknya seekor anak kambing, yaitu mengembik dan menyeruduk. Keesokan harinya, Sang srigala datang lagi, guna untuk memangsa gerombolan sekawanan kambing lagi. Ketika Sang srigala hendak mencabik dan memangsa seekor anak kambing, tiba-tiba datanglah Sang singa jantan yang hendak mencari mangsa juga. Kontan saja seluruh gerombolan sekawanan kambing, Sang srigala, serta Sang anak singa, ketakutan dan lari terbirit-birit berusaha untuk menyelamatkan diri.
Melihat ada seekor anak singa yang juga lari terbirit-birit, Sang singa jantan tentu merasa heran. Dia kejar kemana larinya Sang anak singa. Sehingga mangsa yang sudah di depan matanya menjadi terlupakan. “Hei.. tungguuu…..!!.”Teriak Sang singa jantan sambil berlari mengejar Sang anak singa. “Jangan bunuh aku…tolong…Jangan bunuh aku…!!.” Teriak Sang anak singa dengan memelas, setelah dia tertangkap oleh Sang singa jantan. “Tenang..aku tidak akan membunuhmu…aku tidak akan membunuh anak singa..!!.” teriak Sang singa jantan sambil memberikan penjelasan. “Sunguah..??.” Kata Sang anak singa dengan nada tidak percaya. “Ya…aku tidak akan membunuhmu…aku tidak pernah membunuh anak singa..!!.”Teriak Sang singa jantan memberikan penjelasan kepada Sang anak singa. “Kamu adalah anak singa…!!. “Kata Sang singa jantan memberikan penjelasan. “Aku..?? anak singa…??.”Tanya Sang anak singa dengan nada heran. “Ya..!! kamu adalah anak singa..Sang raja hutan..!!.” Jawab Sang singa jantan dengan meyakinkan. “Coba tengok ke dalam air danau itu..!!.”Suruh Sang singa jantan kepada Sang anak singa. “Wajah dan rupa kita sama..!!.”teriak Sang anak singa dengan nada gembira. “Sini..!! akan kuajari kau cara mengaum dan bergaya layaknya seekor singa..!!.”Perintah Sang singa jantan sambil mengajari Sang anak singa mengaum dan bergaya. Dengan dada tegap dan kepala di angkat ke atas, Sang anak singa mulai mengaum dengan sekeras-kerasnya. Terdengarlah suara auman Sang anak singa ke seluruh pelosok hutan. Sang srigala yang mendengar suara auman Sang anak singa tersebut semakin ketakutan dan lari terbirit-birit keluar hutan.
No comments:
Post a Comment